NOP dan NPWP: Mengapa Penting Memahami Beda Fungsi dan Karakteristik Keduanya dalam Sistem Pajak
- Admin Sipajak
- 26 Jun
- 2 menit membaca
Sering dengar istilah NOP dan NPWP di urusan pajak? Mirip-mirip memang, tapi dua kode ini punya peran dan fungsi yang jauh berbeda, lho! Penting banget buat tahu bedanya supaya Anda tidak salah langkah saat mengurus pajak.
Yuk, kita bongkar satu per satu!
Apa Itu NOP (Nomor Objek Pajak)?
Nomor Objek Pajak (NOP) adalah kode unik yang diberikan pemerintah (Direktorat Jenderal Pajak/DJP) untuk menandai aset atau properti yang dikenai pajak. Jadi, NOP itu bukan buat orangnya, melainkan buat bendanya.
Contoh paling gampang adalah tanah dan bangunan. Setiap bidang tanah atau bangunan yang Anda punya dan dikenai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pasti punya NOP-nya sendiri. Tanpa NOP, Anda enggak bisa bayar PBB-nya.
Fungsi utama NOP:
Identitas Properti Pajak: Ini seperti "alamat pajak" khusus untuk setiap properti Anda.
Dasar Hitungan PBB: DJP pakai NOP ini buat mencatat dan menentukan berapa PBB yang harus dibayar berdasarkan harga jual properti (NJOP).
Mempermudah Administrasi: NOP bantu pemerintah mengatur data properti dan penarikan PBB jadi lebih rapi.
Ciri-ciri NOP:
Angkanya ada 18 digit.
Bisa Anda lihat di Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB atau bukti pembayaran PBB.
Satu properti (misal: satu rumah dengan tanahnya) punya satu NOP, meskipun nanti pemiliknya ganti.
Apa Itu NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)?
Berbeda dengan NOP, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor identitas yang dikasih DJP buat wajib pajak. Nah, wajib pajak di sini bisa perorangan (kayak kita) atau badan usaha (perusahaan, yayasan, dll.) yang punya hak dan kewajiban soal pajak.
NPWP ini bisa dibilang KTP-nya para pembayar pajak. Kalau Anda sudah memenuhi syarat sebagai wajib pajak, Anda wajib punya NPWP.
Fungsi utama NPWP:
Identitas Pembayar Pajak: NPWP adalah identitas tunggal yang membedakan satu pembayar pajak dengan yang lain.
Untuk Segala Urusan Pajak: Anda butuh NPWP untuk lapor SPT, bayar pajak, atau mengurus hal-hal lain yang berhubungan dengan pajak.
Syarat Transaksi Penting: Banyak transaksi keuangan atau administrasi yang mewajibkan NPWP, seperti buka rekening bank, pinjam uang, bikin usaha, sampai jual beli properti.
Kontrol DJP: NPWP bantu DJP memantau apakah wajib pajak sudah patuh bayar pajak atau belum.
Ciri-ciri NPWP:
Angkanya ada 15 digit.
Setiap orang atau badan cuma boleh punya satu NPWP.
Tertera di kartu NPWP Anda.
Perbedaan NOP dan NPWP dalam Satu Tabel
Biar makin jelas, ini ringkasan beda antara NOP dan NPWP:
Fitur Penting | Nomor Objek Pajak (NOP) | Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) |
Identifikasi | Benda/Aset (contoh: tanah & bangunan) | Orang/Badan yang bayar pajak |
Jumlah Digit | 18 digit | 15 digit |
Pajak Terkait | PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) | Semua jenis pajak (PPh, PPN, dll.) |
Kepemilikan | Melekat di properti, tidak berubah kalau pemilik ganti | Melekat di individu/badan, berlaku seumur hidup/usaha |
Tujuan Utama | Mengenali properti untuk PBB | Mengenali siapa yang bertanggung jawab atas pajak |
Keduanya Penting dan Saling Melengkapi
Meski punya fungsi beda, NOP dan NPWP itu saling melengkapi dalam sistem pajak kita. Ketika Anda beli properti, properti itu sudah punya NOP-nya sendiri. Nah, saat Anda bayar PBB untuk properti itu, pembayaran Anda akan tercatat dengan NOP properti dan NPWP Anda sebagai pembayar pajaknya.
Singkatnya, NOP itu "apa" yang dikenai pajak (objeknya), sedangkan NPWP itu "siapa" yang bertanggung jawab membayar pajak (subjeknya).
Memahami beda dasar ini akan sangat membantu Anda menghindari kesalahan saat mengurus pajak dan memastikan semua kewajiban Anda beres. Jadi, mulai sekarang, jangan sampai ketukar lagi antara NOP dan NPWP, ya!
Comments